Minggu, 30 Oktober 2016

Cara merawat Kaos Distro

Cara Mencuci, Menyeterika Dan Merawat Kaos Distro

Produk kaos distro merupakan pakaian praktis yang sering digunakan dalam suasana santai. Namun banyak di antara kita yang tidak tahu cara merawat kaos oblong / polo distro yang benar agar tahan lama.
Berikut ini adalah cara mencuci, menyeterika dan merawat kaos oblong / polo distro yg telah di sablon kesayangan Anda agar tetap awet dan enak dipakai.
1) Jangan merendam kaos terlalu lama
Merendam pakaian sebelum dicuci memang akan mempermudah proses pencucian pakaian itu sendiri. Namun kita harus selektif dalam memilih detergent yang akan dipakai untuk mencuci.
Pilihlah detergent yang sesuai untuk mencuci kaos distro, yaitu untuk pencucian dengan cara manual yang tidak mengandung pewangi dan pemutih.
Ikuti aturan cara merendam yang benar sesuai yang tertera pada kemasan detergen dan rendamlah kaos distro Anda jangan melebih 30 menit.
Jika memang Anda tidak perlu melakukan perendaman kaos sebaiknya kaos tidak perlu direndam. Perendaman kaos yang terlalu lama akan merusak kualitas kaos dan kualitas sablon kaos.

2) Hindari mencuci dengan mesin cuci
Sebaiknya pencucian kaos distro dilakukan secara manual/menggunakan tangan. Karena mesin cuci dapat membuat kaos distro menjadi molor (melar), sablon cepat rusak, dan pori-pori menjadi kasar.
Hal ini dikarenakan saat mesin cuci berputar kaos akan menerima beban tarik-ulur dan gesekan dengan kain lain disekitarnya.
3) Pisahkan kaos pada saat mencuci

Pada saat mencuci kaos distro Anda, mulai dari proses perendaman (jika perlu) pisahkan antara kaos yang berwarna putih dengan kaos berwarna. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya kelunturan warna dari kaos yang berwarna ke kaos yang berwarna putih.
Juga lakukan pemisahan kaos antara kaos yang sangat kotor dan yang tidak begitu kotor, ini dimaksudkan agar kaos yang tidak begitu kotor tidak terkena kotoran dari kaos yang lebih kotor tadi, sehingga proses pencucian dapat dilakukan dengan lebih mudah.
4) Hindari penggunaan sikat cucian

Saat Anda mencuci, hindari menggunakan sikat cucian pada kaos baik yang ada sablon maupun yang tidak. Penggunaan sikat cucian akan merusak pori-pori dan tekstur kaos dan juga kualitas dan kekuatan dari sablon kaos tersebut. Hal ini juga terjadi bila dilakukan pengucekan yang terlalu kuat pada kaos.
5) Hindari penggunaan pemutih dan pelembut/pewangi
Pemutih dan pelembut/pewangi pakaian mengandung zat kimia yang sangat kuat, yang bisa menyebabkan sablon menjadi mudah luntur dan terkelupas. Pemutih pakaian juga berpotensi membuat kaos jadi cepat tipis dan kasar. Jemur secara terbalik
Sinar matahari dapat mengakibatkan warna kaos dan sablon anda memudar.
Oleh karena itu sebelum menjemur kaos yang telah di cuci sebaiknya di balik terlebih dahulu agar sablon tidak langsung menghadap ke matahari (posisi kaos bagian luar/sablon ada di dalam).
6) Hindari penggunaan gantungan/hanger
Pada proses pengeringan/penjemuran sebaiknya kaos tidak digantung menggunakan gantungan / hanger, karena hal ini bisa menyebabkan bagian bahu kaos kita menjadi molor (melar).
Penyebabnya adalah berat kaos karena masih mengandung air, sehingga kaos tertarik ke bawah dengan kuat. Mengggantung kaos boleh dilakukan setelah kaos benar-benar kering dan dimaksudkan untuk penyimpanan dalam almari maupun untuk pajangan dalam outlet distro.
7) Setrika setelah kering

Agar awet dan nyaman selalu setrika kaos distro setelah dicuci dan dijemur dan pastikan dalam keadaan kering. Jangan setrika pada bagian sablon secara langsung, lakukan dengan perantara kertas atau seterika pada bagian balik sablon (bagian dalam kaos).
Penyetrikaan pada bagian sablon secara langsung bisa merusak sablon dikarenakan lengketnya seterika atau kotoran yang menempel pada seterika pada sablon kaos Anda, karena sablon kaos mudah lengket dengan bagian lain jika panas pada kondisi tertentu.
8) Jangan dipakai untuk tidur

Agar awet, jangan pakai kaos kesayangan Anda untuk tidur. Pada posisi tidur kita sering melakukan hal dengan tidak sadar. Banyaknya gerakan pada saat tidur bisa menyebabkan kaos menjadi berlipat-lipat dan bergesekan dengan benda lainnya. Juga jika kita berkeringat akan menyebabkan kaos lebih cepat kotor.
9) Pakailah seperlunya

Pakailah kaos kesayangan Anda seperlunya. Seperti umur produk lainnya, umur kaos bisa ditentukan karena seringnya dipakai dan dicuci. Karena secara langsung akan sering terkena debu / kotoran dan detergent.
Semoga catatan di atas dapat menjadi acuan dalam memperlakukan kaos distro kesayangan Anda.
Catatan : cara di atas berlaku baik untuk kaos distro dengan metode sablon / cetak manual maupun dengan sistem DTG (direct to garment)

Sumber: www.bajukerah.com

CARA SABLON

Cara Mudah menyablon kaos dan tekniknya bagi Pemula

Cara menyablon kaos dan tekniknya bagi Pemula - Banyak sekali dari Sobat aziscs1 yang minta dibuatkan tutorial Cara menyablon kaos namun baru sekarang saya bisa memberikan artikel tentang Cara menyablon kaos dan tekniknya bagi Pemula. Inipun saya dapatkan dari berbagai sumber yang saya rangkum jadi satu.

Sablon baju adalah salah satu usaha yang termasuk di bidang desain grafis. Untuk Mendapatkan Hasil cetak Sablon yang sesuai dengan keinginan Anda, maka penting untuk mengenal dan menerapkan langkah / tahapan yang benar

 

TAHAPAN-TAHAPAN DALAM MENYABLON 

1. Tahapan Pra Cetak, yang termasuk dalam tahapan ini adalah :

Proses Desain



contoh desain baju

Proses ini berkaitan dengan ide atau gagasan anda yang diwujudkan dalam suatu suatu proses pencitraan sehingga ide / gagasan anda tersebut akhirnya memiliki bentuk yang konkret ( biasanya disebut design / artwork ).
Misalkan, anda memiliki sebuah gagasan akan sebuah gambar monyet yang sedang memakan pisang dan anda ingin menambahkan sebuah dialog lucu yang diucapkan oleh monyet tersebut. Pada saat itu, gambaran tersebut hanya ada di benak / imajinasi anda dan belum memiliki bentuk pencitraan yang konkret.
Nah tugas anda selanjutnya adalah mewujudkan gambaran tersebut kedalam bentuk yang konkret, bagaimana caranya ? ada beberapa teknik, misalnya : dengan photography ( mengambil photo monyet yang sedang makan pisang ), dengan gambar tangan ( hand drawing ), dan lain sebagainya.
Pada intinya adalah, proses design mengubah ide / gagasan anda menjadi bentuk yang lebih konkret, yang dapat dilihat oleh semua orang ( kecuali orang buta dan rabun ), dan tujuan akhirnya untuk proses menyablon adalah agar design anda tersebut dapat diolah menjadi Film / Klise Sablon.

Pembuatan Film / Klise Sablon

Sekarang anda telah memiliki design yang siap untuk dicetak, langkah selanjutnya adalah mengolahnya menjadi Film / Klise Sablon.

Proses Stencil / Afdruk

Setelah anda memiliki Film / Klise Sablon, maka saatnya untuk memindahkan gambar / image yang tercetak di film sablon tersebut ke screen, melalui apa yang disebut proses afdruk.

Persiapkan Meja Kerja anda

ini sangat penting sebelum anda memulai proses pencetakan, sehingga saat anda sedang mencetak nanti tidak akan terganggu dengan kegiatan lainnya, misalnya tiba – tiba tinta yang anda gunakan habis, atau anda lupa untuk menyediakan tempat untuk pengeringan media yang baru dicetak, dan lain sebagainya.

2. Tahapan saat Cetak

Saat mencetak yang perlu anda perhatikan adalah penggunaan teknik sapuan rakel yang benar. Karena tugas mencetak sebenarnya sangat sederhana yaitu memindahkan tinta ke media yang diinginkan melalui kain saring / screen.
Selain itu, pelajari sifat – sifat dari tinta cetak yang sedang anda gunakan, karena tidak setiap tinta memiliki karakteristik yang sama. Parameter yang mungkin anda perlu ketahui adalah : kecepatan tinta untuk mengering, biasanya ini menjadi kendala karena tinta yang mengering terlalu cepat di screen akan menghambat proses pencetakan, anda perlu melancarkan kembali pori – pori kain saring / screen yang telah tersumbat oleh tinta yang telah mengering tersebut, karena bila tidak maka hasil cetak tidak dapat terbentuk dengan sempurna.
Catatan : salah satu kelebihan dari tinta plastisol yang digunakan dalam penyablonan t-shirts adalah bahwa tinta jenis ini tidak akan mengering, bahkan bila anda meninggalkannya diatas screen dalam jangka waktu yang lama, karena tinta jenis ini membutuhkan proses curing untuk mengeringkannya.

3. Tahapan Pasca Cetak

Ada tiga hal ( bisa lebih ) yang biasanya perlu anda lakukan setelah anda selesai melakukan pencetakan, yaitu :

Proses Drying

Setiap tinta cetak memerlukan waktu untuk mengering dengan sempurna, bahkan bila anda memegang tinta tersebut dan permukaannya anda rasa telah mengering, belum tentu tinta tersebut telah kering dengan sempurna, oleh karena itu penting untuk mengenal karakteristik tinta cetak yang anda gunakan. Untuk proses ini anda dapat melakukannya dengan melalui proses alami ( penjemuran – cukup diangin –anginkan saja ) atau dengan bantuan mesin ( kipas angin, blower, dsb. ).

Proses Curing

Proses ini memerlukan alat – alat yang khusus untuk dapat mengeringkan jenis – jenis tinta tertentu. Seperti misalnya tinta jenis plastisol yang perlu melalui proses pemanasan dalam temperatur yang sangat panas ( sekitar 143 – 166 0 C ), biasanya dengan menggunakan mesin conveyer atau flash heater. Untuk Tinta Karet / GL / Rubber, juga memerlukan proses curing, dengan menggunakan mesin hot press yang dapat diatur panas temperaturenya ( sekitar 110 – 130 0 C ).

Note :
Banyak praktisi sablon yang sering mengabaikan atau tidak melakukan proses ini dengan cara yang benar, sehingga mengakibatkan buruknya mutu hasil cetak. Bila hasil cetak / print ternyata pecah – pecah, luntur, pudar, dsb., mungkin ada yang salah dengan tahapan pengeringan atau curing yang anda lakukan.

Proses Burning / Pengopenan

Ada jenis – jenis tinta tertentu yang membutuhkan treatment seperti ini, pada dasarnya proses ini membakar / memanggang tinta tersebut sehingga mencapai titik pengeringan yang sempurna.


Jenis sablon untuk kaos secara umum ada 2, digital printing dan manual. Sablon dengan digital printing sangat mudah, bahkan untuk pemula sekalipun. Sedangkan sablon manual lebih sulit, dan tahapannya lebih banyak. Keduanya memerlukan komputer untuk setting gambar.

I. Digital Printing

Berikut perlatan yang dibutuhkan untuk digital printing :

    Printer yang sudah dimodifikasi menjadi sistem tabung. Tabung ini nantinya akan diisi dengan tinta khusus untuk sablon (tinta sublim).
  •     Mesin press panas.
  •     Inkjet paper atau transfer paper.
  •     Tinta sublim

Tahapan sablon dengan digital printing :

  1. Pilih gambar atau foto yang akan disablon. Desain seperlunya agar lebh menarik.
  2. Balik gambar tersebut (mirroring).
  3. Cetak ke inkjet paper (untuk kaos warna terang) atau transfer paper (untuk kaos warna gelap).
  4. Letakkan hasil cetakan ke atas kaos, lalu press dengan mesin press antara 30 – 60 detik (tergantung daya mesin press)
  5. Angkat inkjet paper atau transfer paper.
  6. Proses selesai.

II. Sablon Manual

cara menyablon baju
Sablon manual memerlukan peralatan sebagai berikut :
  •  Printer laser
  •  Meja afdruk
  •  Screen
  •  Alat penyemprot air
  •  Rakel
  •  Triplek
  •  Obat Afdruk
  •  Lem kaos
  •  Pasta Sablon
  • Tinta pewarna
  •  Hairdryer

Tahapan sablon manual :
gambar cara menyablon baju
  1. Dengan menggunakan software grafis, pisahkan warna dari gambar yang akan disablon. Teknik pisah warna bisa dibaca di tempat cara memisah warna.
  2. Cetak masing-masing bagian warna yang sudah dipisah tadi dengan printer laser. Cetak semuanya dengan warna hitam.
  3. Olesi permukaan screen dengan obat afdruk. Tunggu sampai agak kering.
  4. Letakkan hasil cetakan dan screen yang sudah diolesi obat afdruk tadi ke atas meja afdruk. Lalu sinari dengan lampu dibawah meja afdruk sekitar 10-20 menit.
  5. Pembuatan screen sebanyak jumlah warna yang akan disablon.
  6. Semprot screen tersebut dengan alat penyemprot air, sehingga bagian yang mengandung gambar yang diinginkan menjadi berlubang.
  7.  Campur pasta dengan tinta warna sesuai warna yang diinginkan.
  8. Masukkan kaos ke triplek yang sudah dilumuri lem kaos. Penggunaan triplek bertujuan agar diperoleh permukaan kaos yang rata
  9. Letakkan screen di atas kaos, lalu pasta dituang ke atas screen.
  10. Tarik pasta yang sudah dituang tersebut dengan rakel, sehingga pasta turun ke kaos melalui screen yang berlubang.
  11. Tunggu sampai kering, lalu ulangi langah 9 dan 10 untuk warna yang lain.
  12. Setelah selesai untuk semua warna, keringkan sablon pada kaos tersebut dengan sinar matahari dan hairdryer.
  13. Proses selesai

Jenis Tinta Sablon

1. JENIS TINTA WATERBASE
a. Tinta Rubber

Tinta ini bisa untuk kaos berwarna gelap maupun terang karena sifatnya yang menumpang dan menutupi rajutan kain. Untuk sablon diatas dasar kain yang melar dibutuhkan cat rubber dengan ramuan khusus agar cat dapat mengikuti kelenturan kain dan berdaya tahan lama. Tinta rubber umumnya digunakan untuk underbase, underbase sendiri difungsikan sebagai penutup warna kain sebelum penyablonan warna-warna diatasnya. Tinta rubber sendiri dibagi menjadi dua jenis untuk dua fungsi kegunaan. Jenis pertama adalah tinta rubber white yang digunakan untuk underbase/dasar (biasanya untuk warna kain gelap agar warna sablon yang dihasilkan maksimal maka dipergunakan tinta dasar terlebih dahulu), bisa juga digunakan untuk mendapatkan warna-warna pastel/muda. Jenis kedua adalah rubber color yang digunakan untuk pencampuran warna-warna tua. Untuk mendapatkan warna putih yang bersih dan cemerlang, campurkan tinta rubber white dengan sedikit pigmen/pewarna berwarna.
b. Tinta Transparan
Umumnya disebut dengan coating, karena dapat difungsikan sebagai pelapisan hasil sablon, sehingga hasil sablon lebih cemerlang atau mengkilap. Tinta ini memiliki bentuk seperti tinta extender yang transparan, tetapi memiliki kandungan yang lebih kuat atau lebih keras. Tinta ini baik sekali untuk teknik penyablonan separasi empat warna dengan terlebih dahulu memberikan rubber white pada permukaan bahannya.
c. Tinta Extender
Tinta ini bersifat transparan, hanya cocok untuk penggunaan diatas bahan putih atau bahan-bahan berwarna terang. Sifat dari cat ini adalah menyatu/menyerap pada bahan.
d. Tinta Super White
Tinta ini hampir sama jenisnya dengan tinta rubber, terdiri dari dua jenis yaitu white dan color. Tinta ini sifatnya lebih mendekati tinta extender yaitu menyatu dengan bahan dan transparan, serta dapat disablon diatas dasar bahan berwarna gelap.
e. Tinta Puff/Timbul
Tinta ini terdapat pada kedua jenis tinta baik underbase maupun plastisol. Tinta ini memerlukan pemanasan yang akan mengakibatkan tinta ini mengembang dengan efek timbul.
2. JENIS TINTA SOLVENBASE/PLASTISOL
Tinta ini berbahan dasar PVC dengan kemampuan istimewa untuk mencetak dot/raster super kecil (biasanya untuk gambar-gambar foto yang memiliki detail dan tekstur pixel/raster) dengan hasil prima namun harganya cukup mahal serta membutuhkan peralatan khusus untuk pengeringannya. Sebab tinta ini tidak dapat kering dengan sendirinya seperti tinta waterbase pada umumnya. Untuk dapat kering dengan baik, tinta ini memerlukan suhu mencapai 160 derajat celcius serta membutuhkan beberapa peralatan seperti conveyor curing dan flash curing. Cat ini tanpa limbah dan sangat irit. Sayangnya butuh invest yang banyak bila menggunakan cat ini karena untuk mengeringkannya dibutuhkan sinar infra merah. Setelah pengeringan dengan benar, tinta plastisol ini memiliki daya rekat yang sangat baik. Tinta ini sering digunakan untuk menciptakan efek-efek yang menakjubkan seperti high density dan t-shirt yang menggunakan tinta plastisol selalu diberi peringatan “Do not iron on design”, sebab tinta ini akan meleleh jika terkena panas secara langsung dari setrika. Jenis dari cat platisol diantaranya sebagai berikut:
a. Tinta All Purpose
Tinta ini berbentuk transparan, bersifat seperti extender pada tinta waterbase. Sebab tinta ini hanya baik digunakan pada kain berwarna putih atau terang.
b. Tinta High Opacity
Tinta ini mempunyai sifat seperti rubber dalam waterbase, hanya saja tinta ini mempunyai daya tutup yang lebih baik pada permukaan bahan jika dibandingkan dengan tinta rubber. Tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density.
c. Tinta Athletic Plastisol
Tinta ini bersifat lentur atau elastis sehingga sangat cocok untuk penyablonan diatas kain polymesh, spandex atau kain dengan motif berlubang-lubang.
d. Cork Base
Berjenis plastisol, tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density yang akan menghasilkan efek seperti busa atau gabus. Tinta ini memiliki kelenturan dan fleksibelitas yang tinggi sehingga cukup baik untuk penyablonan diatas bahan yang memiliki kelenturan tinggi seperti bahan Spandek dan Rib. Tinta ini juga tidak diperbolehkan untuk di dry clean, bleach atau disetrika.
e. Shimmer Gold & Base

Tinta dari jenis plastisol ini diformulasikan untuk menghasilkan warna seperti metalik. Tinta ini berbentuk pasta dan siap pakai. Tinta ini sangat baik digunakan untuk heat transfer, baik itu cold peel maupun hot peel. Sangat baik digunakan pada kain knitting, cotton, polyster dan rayon. Tidak disarankan untuk pemakaian pada kain jenis nylon atau lycra.
f. High Density Clear

Tinta yang bersifat transparan, tinta ini menghasilkan efek sablon yang mengkilap dan terkesan basah.
g. Wilflex Luna Clear

Tinta plastisol transparan yang tidak terlihat dengan sinar lampu biasa, akan muncul jika terkena sinar ultraviolet.
h. Natural Suade

Tinta plastisol yang menghasilkan efek kulit yang sangat lembut.
3. JENIS TINTA DAN TEKNIK LAINNYA:
a. Yellow Sparkle

Bubuk yang diformulasikan untuk menimbulkan kesan berkelip-kelip, serta memiliki tampilan yang glosy. Untuk mencetak bubuk ini, sebelumnya harus mencetakkan tinta plastisol sebagai dasar sekaligus sebagai perekat bubuk ini.
b. Foil Transfer
Aluminium foil dalam bentuk lembaran seperti kertas. Selain warna silver dan gold, foil juga tersedia dalam macam warna dan motif. Untuk media tempelnya foil ini membutuhkan lem khusus.
c. Pigmen
Ini cat yang biasa dipakai untuk kaos berwarna terang karena sifatnya yg menyerap kedalam kain.
d. Flock
Teknik sablon yang menghasilkan efek cetakan seperti beludru. Terdapat dua jenis flock, bubuk dan lembaran. Untuk lembaran membutuhkan lem khusus sebagai media perekatnya.
e. Sugar Printing
Aplikasi sablon yang berbentuk bubuk transparan mirip gula pasir.
f. Glow In The Dark
Berbentuk serbuk yang menyerap dan memantulkan sinarnya kembali didalam ruangan gelap. Bisa berupa rubber, pigmen maupun plastisol.
g. Reflective Powder
Serbuk yang dapat memantulkan sinar jika terkena cahaya lampu atau sinar matahari.
h. Discharge Agent
Adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencabut warna dasar kain, sehingga warna bahan menjadi putih/grey. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, bahan pewarna  kainnya harus dipilih dengan yang dischargeable. Cat ini memiliki kemampuan menipiskan/menghilangkan warna dasar kaos kemudian diisi dengan warna baru sesuai dengan kebutuhan
i. Distressed atau Vintage
Teknik inovasi grafik dengan membuat tekstur sehingga gambar terlihat pecah-pecah dan terlihat usang/kuno.
j. Shatter Base
Jenis tinta untuk menciptakan kesan pecah (crack). Tinta ini diciptakan agar mudah pecah saat mengering dan untuk pengeringan membutuhkan flash curing.
k. Rock Base
Teknik high density menggunakan tinta rock base untuk menghasilkan cetakan dengan permukaan kasar seperti batu.
l. Sublimation Transfer

Gambar yang dicetak diatas kertas transfer, yang kemudian ditransfer ke kaos menggunakan hotpress. Sublimation transfer umumnya terbagi dalam menjadi dua jenis, hot peel dan cold peel.
1)   Hot Peel
Gambar yang diprint diatas kertas transfer.
2)   Cold Peel
Kertas transfer yang berisi gambar jadi dengan berbagai jenis pilihan. Jenis cold peel ini jika diaplikasikan diatas kain kaos akan menghasilkan tekstur seperti tinta rubber, dan dapat diaplikasikan diatas dasar bahan terang maupun gelap. Sebab dalam pembuatannya cold peel menggunakan tinta plastisol.
3)   Rhinestones Heat Press
Aplikasi yang digunakan untuk dekorasi dalam garmen, mempunyai beragam nama sesuai dengan bahan yang digunakan, anatara lain nailheats, rhinestones dan swarovski crystals. Cara pengaplikasiaannya hanya dengan memanaskannya dengan mesin hot press pada suhu 160 derajat celcius selama 10 detik.
4)   High Frequency Welding
Proses aplikasi menggunakan mesin high frequency, seperti aplikasi plastik PVC diatas kain.
5)   Emboss Print
Aplikasi yang menggunakan mesin press tekanan tinggi untuk menciptakan hasil emboss diatas bahan.

Tips Memilih Bahan Kaos Untuk Sablon

BAHAN KAOS
Berdasarkan bahan dasar pembuatnya, bahan kaos yang terdapat di pasaran ada beberapa macam. Jenis bahan kaos yang umum ditemukan adalah Cotton Combed, Cotton Carded, CVC, TC, PE. Dari kesemua bahan kaos tersebut, yang paling bagus dan nyaman untuk dipakai adalah jenis bahan Cotton Combed.
Kenapa memilih Cotton Combed? hushed

Alasannya karena bahan kaos 100% Cotton (combed) adalah bahan kaos yang 100% terbuat dari serat kapas alam dan memiliki karakteristik bahan yang relatif halus, dingin, nyaman dipakai, dan menyerap keringat, sehingga sangat cocok dipakai di wilayah beriklim tropis seperti di Indonesia smile
Bahan kaos Cotton Combed memiliki serat benang lebih halus. hasil rajutan dan penampilan bahan lebih halus dan rata. Berdasarkan jenis benang yang digunakan serta setting gramasi (gr/m2) di mesin rajutnya, bahan cotton combed memiliki beberapa jenis yaitu 20s, 24s, 30s, dan 40s. smile
Semakin besar angkanya, maka semakin halus dan tipis bahannya, serta semakin mahal pula harganya. yum
Berikut penjelasan jenis Cotton Combed selengkapnya:
  • Benang 20s : Memiliki ketebalan antara 180 220 gram/m2
  • Benang 24s : Memiliki ketebalan antara 170 210 gram/m2
  • Benang 30s : Memiliki ketebalan antara 140 160 gram/m2
  • Benang 40s : Memiliki ketebalan antara 110 120 gram/m2
Untuk kaos distro umumnya menggunakan jenis 20s, 24s dan 30s. Sedangkan untuk jenis lainnya, biasanya dipakai untuk item dengan design tertentu, seperti kaos khusus wanita atau pakaian dalam, disesuaikan dengan karakter bahannya.

SABLON KAOS
Bicara soal sablon, otomatis lebih mengarah pada ketahanan kualitas gambar desain kaos. Di sini, saya merekomendasikan untuk memilih sablon kaos (distro) menggunakan print DTG (Direct to Garment* blush
Alasannya kenapa?
Karena kaos yang disablon/dicetak menggunakan print DTG ini akan menyerap ke kain pada kaos tersebut, sehingga gambar desain pada kaos akan lebih tahan lama meskipun sudah dicuci berkali-kali. blush

JAHITAN KAOS Untuk jahitan kaos yang paling baik adalah jahitan berpola rantai. Biasanya jahitan rantai ini digunakan untuk menjahit bagian atas kaos dan menggunakan mesin jahit jarum dua rantai. Mesin jahit ini biasanya digunakan untuk menjahit kaos distro. Jahitan dua rantai ini berfungsi merapikan bagian bahu atas, yang menghubungkan kerah dengan lengan kaos.

Sekian info dari saya ini, semoga bermanfaat blush

ALAT ALAT SABLON UNTUK PEMULA

Bagi sobat yang pingin bergelut di dunia sablon, mungkin masih bingung atau belum paham apa2 yang perlu di siapkan sebelum memulainya. yang di maksud oleh kami disini adalah ingin memberitahu alat alat sablon manual yang wajib disiapkan untuk pertama kali mulainya agar kamu dapat mendapatkan sedikit gambaran tentang sablon alat untuk sablon manual.
.
1. Screen Sablon

Screen Sablon ini merupakan peralatan sablon yang wajib dan sangat di perlukan. Screen adalah sebuah media yang berguna sebagai mengantarkan tinta sablon ke obyek sablon. Biasanya yang digunakan adalah Bentuknya balok persegi empat kemudian dipasang kain khusus. screen biasanya berukuran 30x40cm, 20×30 cm, bahkan ada screen ukuran “jumbo” yang biasa dipakai ketika kita membuat spanduk. pada screen ada jenis lubang di sablonnya Misalnya Screen yang digunakan yaitu jenis T48, T54, T61,T77, T90 dan seterusnya. harga Screen Sablon ini kisaran 30rb-50rb tergantung daerah.
2. Obat Afdruk
http://kaospolosutama.com
Obat Afdruk atau juga biasa di sebut Obat emulsi merupakan sebuah cairan yang sangat di perlukan untuk membuat film, Obat afdruk di oleskan pada screen setelah di campurkan dengan sensitizer, sensitizer yaitu sebuah campuran untuk obat afdruk yang berperan untuk memindahkan gambar ke screen sablon.yang sering di pakai adalah yaitu Ulano TZ, Bremol,
3. Tinta Sablon

Tinta merupakan peralatan sablon yang sangat penting juga. tanpa tinta sia sia kerjaan kamu. tinta untuk kaos ini terdiri dari 2 jenis tinta, yaitu tinta yang berbasis air atau bahasa kerennya Waterbase inks dan tinta yang berbasis minyak atau bahasa kerennya Solvenbase. Tinta solvenbase ini sering disebut dengan istilah Plastisol.
.
4. Rakel
tokopedia.net
Rakel merupakan sebuah alat untuk mendorong cat/tinta dan menekan cat/tinta dari screen sablon agar menempel pada objek media yang disablon seperti kain, kertas, karung goni , plastik dan sebagainya. Rakel juga merupakan peralatan sablon yang utama dalam sablon manual.

5. Meja Afdruk Sablon
tinypic.com
Meja afdruk adalah sebuah meja yang memiliki peranuntuk melakukan afdruk film sablon. meja ini seperti meja pada umumnya, namun terdapat sebuah lampu neon , atau bohlam sebagai sumber cahaya untuk kita melakukan penyinaran film sablon. proses inilah yang merupakan proses afdruk atau expossure sob. meja sablon ini kita sesuaikan ukurannya dengan ukuran screen sablon yang akan kita gunakan.


6. Penghapus Cair / Soda api dan Kaporit
Kaporit ini digunakan untuk membersihkan atau menghapus screen ke keadaan semula tapi tidak sebersih waktu masih baru

7. Meja Sablon, Papan Kaos dan Lem Kayu.
sablonsatuanku.blogspot.com
8. Minyak Tanah/Makan
digunakan untuk membuat gambar kertas film menjadi transparan sebelum proses penyinaran. 

9. Gleserin - Pelicin / pengencer ketika menyablon.

10. Alat Semprot dan Hairdryer
Untuk alat bantu yang digunakan pembuatan film